Batman Begins - Help Select

Jumat, 08 November 2013

BANGUNAN - BANGUNAN PADA ZAMAN MEGALITHIK



BANGUNAN - BANGUNAN PADA
ZAMAN MEGALITHIK


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Prasejarah Indonesia
yang dibina oleh Bapak Drs. Slamet Sujud Purnawan Jati, M. Hum


oleh

Adi Supriyatno                       130732607176
Mei Wulandhari                      130732616146
Muhammad Nashrulloh          130732607185
Nafisatul Farida                      130732607186
Novita Sari                              130732616147









UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
September 2013


Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “ Bangunan - Bangunan Zaman Megalitik “. Makalah ini dalam rangka penyusunan makalah kelompok.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen matakuliah Prasejarah Indonesia Bapak Drs. Slamet Sujud Purnawan Jati, M. Hum yang telah membimbing penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menambah kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah “ Bangunan - Bangunan Zaman Megalitik “ ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.


                                                                        Malang, 26 September 2013

                                                                                    Penyusun








A.    Asal Usul Zaman Megalithikum...................................................................3





























Zaman prasejarah adalah zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Sedangkan zaman sejarah adalah zaman ketika manusia sudah mengenal dan menggunakan tulisan. Pra berarti sebelum, dan sejarah yang berarti peristiwa pada masa lampau atau peristiwa yang sudah pernah terjadi. Zaman prasejarah juga bisa disebut zaman praaksara, yang artinya zaman belum mengenal aksara atau tulisan.
Setiap daerah memasuki zaman yang berbeda - beda, cepat tidaknya suatu bangsa memasuki zaman sejarah tergantung dari tinggi rendahnya tingkat kebudayaan yang sudah mereka miliki dan sudah ada bukti tertulisnya. Contohnya negara kita Indonesia, diperkirakan memasuki zaman sejarah pada abad ke 5 dengan ditemukannya sumber tertulis Yupa dari Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur.
Pembagian zaman prasejarah di Indonesia, para ahli membaginya berdasarkan dua hal, yaitu secara arkeologi dan geologi. Secara arkeologi masa pembagian ini dibagi menjadi dua yaitu :
1.      Zaman Batu
Zaman ini disebut zaman batu karena alat - alat yang ditemukan pada umumnya masih terbuat dari batu. Zaman batu terbagi atas zaman Paleolithikum, Mesolithikum, Neolithikum, dan Megalithikum.
2.      Zaman Logam
Dalam zaman ini kemampuan manusia prasejarah dalam membuat alat alat sudah mengalami peningkatan. Zaman Logam terbagi atas zaman tembaga, perunggu, dan besi
Secara geologi pembagian ini dibagi menjadi beberapa zaman yaitu, arkaikum, paleozoikum, mesozoikum, neozoikum.




Rumusan Masalah yang kami ambil dalam makalah ini adalah
1.      Bagaimana asal mula Zaman Megalitik ?
2.      Apa saja bangunan peninggalan pada Zaman Megalitik ?

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah
1.      Untuk mengetahui asal mula Zaman Megalitik.
2.      Untuk mengetahui bangunan bangunan peninggalan Zaman Megalitik.
























A.    Asal-usul Megalithikum
Pada masa bercocok tanam masyarakat mempunyai ciri khas yang sesuai dengan penemuan-penemuan barunya. Maka timbul anggapan bahwa tanah merupakan unsur penting dalam kehidupan. Nilai-nilai hidup semakin berkembang  pada waktu itu sudah tidak lagi menggantungkan hidupnya pada alam.
Salah satu segi yang menonjol pada masyarakat ini adalah sikap terhadap alam kehidupan sesudah mati. Mereka percaya bahwa orang yang meninggal rohnya tidak lenyap tetapi mempunyai kehidupan dialamnya sendiri. Pada masa ini mayat tersebut ditempatkan pada susunan batu besar seprti peti batu,bilik batu dan sarkofagus. Dari sinilah muncul zaman megalitik.
Kata Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang berarti batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, periode ini ditandai dengan peninggalan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. Beberapa peninggalan megalitik menurut ahli digunakan sebagai monumen dan tempat ritual menurut kepercayaan masa itu. Dapat dipastikan bahwa pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar. Pada zaman ini juga mulai berkembang dari zaman neolitikum sampai zaman perunggu. Kehidupan manusia zaman ini sudah teratur dan telah mengenal bentuk pertama sistem pemerintahan kerajaan.
Pada zaman megalithik pertanian makin berkembang.mereka tidak hanya menanam umbi-umbian tapi juga menanam padi. Padi ditanam diladang. Mula-mula hutan dibuka,lalu dibakar setelah itu bibit padi disebar dan dibiarkan sampai panen tiba. Sementara itu mereka juga pandai memelihara beberapa hewan ternak dan beberapa jenis unggas lainnya.
Pada zaman ini juga mulai ada perdagangan,meskipun hanya perdagangan pertukaran barang ( barter ). Pada zaman itu juga mereka juga sudah mahir dalam berlayar dengan perahu bercadik dan mampu mengarungi lautan sampai ketempat yang jauh.


B.     BANGUNAN PENINGGALAN ZAMAN MEGALITHIK
Tradisi bangunan-bangunan megalitik selalu berdasarkan kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati,kepercayaan akan adanya pengaruh yang kuat dari yang telah ati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Bangunan megalitik umumnya dibuat dari batu inti yang utuh kemudian diberi bentuk dan dipahat sesuai dengan keperluannya. Jadi pengerjaannya sedikit saja (I Wayan Badrika 1997: 6).
Bangunan-bangunan megalitik tersebar luas di Asia Tenggara. Bentuk bangunannya bermacam-macam,dari bentuk-bentu tersebut dapat diduga umurnya secara nisbi. Bentuk-bentuk tempat penguburan dapat berupa dolmen, peti kubur batu, bilik batu, sarkofagus, kalamba/bejana batu, waruga, batu kandang, dan tamugelang. Di tempat seperti itu juga terdapat suatu menhir yang digunakan sebagai tempat pemujaan. Sedangkan dolmen juga mempunyai fungsi untuk pelinggih dikalangan masyarakat megalitik yang telah maju dan digunakan untuk tempat duduk raja atau kepala suku dan juga tempat keramat dalam pertemuan dalam upacara yang berhubungan dengan pemujaan arwah leluhur.
Berikut peninggalan zaman megalitik adalah :

1.     Menhir
Menhir adalah sebuah batu tegak yang sudah atau belum dikerjakan,dan diletakkan dengan sengaja disuatu tempat untuk memperingati orang yang telah mati (R.P.Soejono,2010:255). Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar diatas tanah. Menhir didirikan oleh manusia prasejarah untuk melambangkan symbol kesuburan untuk bumi. Salah satu tempat ditemukannya menhir di Indonesia adalah di Toraja, Sulawesi Selatan.







(sumber http://lontaraproject.com diakses pada tanggal 26 September 2013)
2.      Dolmen
Dolmen adalah meja dari batu yang digunakan untuk meletakkan sesaji. Selain itu dolmen digunakan untuk meletakkan mayat. Lokasi penemuan dolmen antara lain Cupari Kuningan/Jawa Barat, Bondowoso, Jawa Timur dan Jember, Jawa Timur.





(sumber : http://ikisworld.blogspot.com diakses pada tanggal 26 September 2013)

3.      Sarkofagus.
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya menyerupai lesung dari batu yang dibri tutup. Dalam sarkofagus terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk,kapak persegi,perhiasan,benda dari perunggu serta besi. Sarkofagus ditemukan di Bali.






(sumber : http://ikisworld.blogspot.com diakses pada tanggal 26 September 2013)








4.      Arca Batu
Arca Batu adalah batu yang menggambarkan manusia atau binatang yang dibiasanya disembah. Bentuk yang digambarkan adalah bentuk gajah,harimau,monyet. Arca batu ditemukan di Sumatra Selatan oleh Heine Geldern.






(sumber : http://ikisworld.blogspot.com diakses pada tanggal 26 September 2013)

5.      Waruga
Waruga adalah peti kubur peninggalan Minahasa pada zaman Megalitikum. Didalam waruga biasanya terdapat tulang manusia,gigi manusia,periuk tanah liat,benda-benda logam,pedang,manik-manik,tombak, gelang perunggu,serta piring. Dari jumlah gigi yang ditemukan didalam waruga dapat diduga bahwa satu waruga tidak untuk satu individu melainkan untuk satu keluarga.





(sumber : http://ikisworld.blogspot.com diakses pada tanggal 26 September 2013)




6.      Kubur Batu
Kubur batu adalah berupa sebuah peti yang dibentuk dari enam buah papan batu,sebuah penutup peti. Papan batu tersebut disususn secara langsung dalam lubang yang telah disiapkan terlebih dahulu (R.P.Soejono,2010:257). Bedanya dari keranda adalah bahwa keranda itu sebuah batu besar yang dicekungkan bagian atasnya seperti lesung dan dibuatkan tutup batu tersendiri,sedangkan kubur batu merupakan peti yang papan-papannya lepas satu dari lainnya.(Sukmono,1994:73)







2.6                                                   Gambar Kubur Batu
(sumber : http://ikisworld.blogspot.com diakses pada tanggal 26 September 2013)

7.      Punden Berundak
Punden berundak sering disebut piramid terras. Punden berundak adalah bangunan dari batu yang bertingkat yang biasanya digunakan tempat pemujaan terhadap arwah nenek moyang yang telah mati. Ditemukan di Lebak sibedug,Banteb selatan dan Lereng bukit Hyang di Jawa Timur.






(sumber : http://ikisworld.blogspot.com diakses pada tanggal 26 September 2013)

8.      Lesung Batu
Lesung Batu adalah sebuah batu yang diberi lubang dengan diameter yang dalamnya rata-rata 15 cm. Permukaan batu dibagi menjadi 4 ruang dengan bingkai-bingkai dan setiap ruang memiliki lubang. Lesung batu ditemukan di Tanjungara, Tanjungrisihgeramat, Tebingtinggi, Gunung Megang dan Pajar Bulan.





























Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar dan lithos yang berarti batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu - batu besar.
Kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zaman Perunggu. Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan. Walaupun kepercayaan mereka masih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang, kepercayaan ini muncul karena pengetahuan manusia sudah mulai meningkat.
Tradisi bangunan-bangunan megalitik selalu berdasarkan kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati,kepercayaan akan adanya pengaruh yang kuat dari yang telah ati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman. Berikut ini bangunan peninggalan zaman megalitik yaitu menhir, kubur batu, dolmen, sarkofagus, waruga, arca batu, kubur berunduk, punden berundak, lesung batu.

Sebagai pemuda Indonesia, kita sudah seharusnya dan ikut tanggung jawab terhadap bangunan - bangunan peninggalan zaman megalithikum tersebut dengan cara merawat, menjaga dan tidak merusak bangunan - bangunan tersebut karena bangunan itu  merupakan bukti sejarah yang sangat autentik bahwa Zaman Megalithikum benar benar ada. Kita juga bisa menceritakan kepada generasi penerus kita nantinya tentang Zaman Megalithikum dengan menunjukkan bangunan bangunan pada Zaman Megalithikum tersebut.





Badrika, I. W. 1997. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum 1. Jakarta : Erlangga.

Buana, M. 2013. Indonesia Pusat Wisata Megalitikum Dunia. http://lontaraproject.com. ( online ) diakses pada tanggal 27 September 2013

I K I. 2012. Peninggalan Zaman Megalitikum. http://ikisworld.blogspot.com.        ( online ) diakses pada tanggal 26 September 2013.

Soejono, R.P dan R.Z. Leirissa. 2010. Sejarah Nasional Indonesia Jilid I Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta : PT Balai Pustaka ( Persero ).

Sukmono. 1994. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Wurjantoro, E. 1996. Sejarah Nasional dan Umum 1. Jakarta :Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.










0 komentar:

Posting Komentar