Batman Begins - Help Select

Senin, 09 Desember 2013

MOTIVASI UNTUK SEMBUH PADA REMAJA PENYALAHGUNA NARKOBA DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL




Di zaman serba modern seperti yang terjadi saat ini mengakibatkan permasalahan kehidupan semakin beranekaragam. Seiring dengan berjalannya perkembangan zaman modern kali ini banyak sekali hal hal positif yang dapat kita terima, seperti perkembangan teknologi, tapi selain hal hal yang postif juga ada hal hal yang berpengaruh negatif. Salah satu pengaruh negatif adalah permasalahan kehidupan sosial dan kenalakan remaja yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Kenakalan remaja yang dimaksud dalam hal ini adalah perilaku yang melanggar hukum. Wujud dari kenakalan remaja yang banyak dijumpai adalah perkelahian, pemerkosaan, seks diluar nikah, membolos sekolah dan penyalahgunaan narkoba (Sarwono, 1993:200). Berdasarkan akibat yang ditimbulkannya bagi para remaja, penyalahgunaan narkoba, psikotropika maupun zat  aditif lainnya, dicatat merupakan permasalahan terparah dibandingkan dengan kenakalan remaja yang lainnya. Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa penyalahgunaan narkoba dan obat terlarang di Indonesia saat ini menjadi hal utama yang semakin meresahkan.
Narkoba atau zat aditif  lainnya dulu  dianggap sebagai barang eksklusif yang hanya diperoleh di tempat - tempat tertentu seperti tempat diskotik dan hanya digunakan oleh para remaja yang biasanya mengalami broken home atau hanya dari golongan menengah keatas karena harganya yang cukup mahal, sekarang digunakan juga oleh anak - anak yang berasal dari keluarga yang harmonis sebagai media hiburan yang dianggap sebagai lambang kemajuan dalam pergaulan saat ini. Usia remaja merupakan usia pencarian jati dirinya sendiri, usia dimanakah dia akan menentukan hodupnya menuju ke tahap kedewasaan.
Hal hal yang menyebabkan seseorang terjerumus ke penggunaan narkoba sebenarnya merupakan akibat dari interaksi antara 3 faktor yaitu zat itu sendiri,


masyarakat atau konteks sosial kultural tempat penyalahgunaan obat itu terjadi serta individu yang bersangkutan.
Pengguna narkoba biasanya akan mengalami gangguan mental dan perilakunya, karena adanya gangguan pada sistem saraf pusat di otak yang mengakibatkan terganggunya fungsi alam pikiran, perasaan atau emosi, dan perilaku. Para pengguna  narkoba tidak hanya mengalami gangguan kesehatan fisik tapi juga datangnya penyakit menular. Menurut Partodiharjo (2006:33) pemakai narkoba berubah menjadi orang yang egois, eksklusif, paranoid (selalu curiga), jahat, bahkan tidak peduli terhadap orang lain. Selain itu, kerusakan yang tidak kalah bahayanya adalah gangguan psikologis serta kerusakan mental dan moral.
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap enam penyalahguna narkoba, mereka tetap memiliki motivasi untuk sembuh karena mendapatkan dukungan dan dorongan dari orang orang dilingkungan sekitar. Menurut mereka motivasi untuk sembuh itu berasal dari kesadaran diri mereka sendiri, namun motivasi itu akan terus ada karena mendapatkan dukungan dari orang orang yang ada disekitarnya.
Dalam beberapa tahap perkembangan manusia, dukungan sosial memang sangat dibutuhkan untuk perkembangan hidup, begitu juga pada waktu masih remaja. Dukungan sosial yang dapat diterima dapat membuat seorang individu merasa sangat tenang, diperhatikan, timbul rasa percaya diri, dan sebagainya (Smet, 1993:117).
Dengan dukungan sosial membuat remaja penyalahguna narkoba memiliki motivasi untuk sembu sehingga mereka akan kembali memiliki arti dalam hidupnya. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik ingin melakukan penelitian tentang hubungan antara dukungan sosial dengan motivasi sembuh bagi penyalahguna narkoba.




Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat kita ambil adalah
1.      Bagaimanakah hubungan antara dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh bagi para penyalahguna narkoba ?

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1.      Untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh bagi para penyalahguna narkoba.

1.      Manfaat Akademik
Memberikan pemahaman kepada para remaja bahwa pengguna narkoba dapat sembuh dari kecanduan narkoba, melalui motivasi pada diri sendiri untuk bisa sembuh

2.      Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan dan informasi yang berarti khususnya pada remaja penyalahguna narkoba sehingga motivasi untuk sembuh menjadi semakin meningkat.
  


METODE PENELITIAN
A.    Lokasi Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada remaja atau pelajar di Kota Malang dan beberapa mantan pengguna narkotika di RSU. Saiful Anwar Kota Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 November 2013 - 10 November 2013.

B.     Populasi
Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap. Populasi dalam penelitian ini adalah
a.       Remaja (usia 17-21 tahun)
b.      Penyalahguna narkoba yang sudah di rehabilitasi di RSU. Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur.

C.    Jenis dan Sumber Data
  1. Jenis Data
a.  Data Kuantatif  yaitu data yang berbentuk pengolahan angka atau bilangan atau data numerik untuk menghasilkan penafsiran yang kuat.

  1. Sumber Data
a.    Data Primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung terhadap objek yang diteliti langsung. Data tersebut diperoleh melalui metode wawancara.
b.   Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari tulisan ( buku-buku, dan hasil penelitian ) dan dari informasi pihak pihak yang berkaitan dengan kajian yang diteliti.


D.    Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Riset kepustakaan, adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai sumber  seperti buku yang menyangkut teori- teori yang relevan dengan masalah yang dibahas.
2. Riset lapangan, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di lokasi ( objek penelitian ) secara langsung, yang kami lakukan dengan
a. Wawancara, untuk mengetahui mengenai dampak narkotika secara langsung kepangamantan pengguna narkotika.



A.    Motivasi Untuk Sembuh pada Remaja Penyalahguna Narkoba
1.   Jenis - Jenis Narkoba.
Menurut Partodiharjo (2006:11) narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan aditif lainnya. Narkoba dibagi dalam tiga jenis yaitu
           a.       Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat dari tanaman maupun bukan tanaman, yang dapat menyebabkan penurunan atau bahkan hilangnya kesadaran. Zat ini dapat mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan efek ketergantungan karena adanya daya ketagihan, penyesuaian dan kebiasaan yang sangat tinggi.
Menurut Haryanto menyebutkan pembagian narkotika menjadi 3 golongan yaitu
                  1.      Golongan I
 Adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya diktifnya sangat tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja, heroin, kokain.
                  2.      Golongan II
Adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, dan betametadol.
                  3.      Golongan III
Adalah narkotika yang memiliki daya adiktif yang ringan, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein.
           b.      Psikotropika.
Psikotropika adalah obat bukan narkotika yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal perilaku.

Menurut Agoes Noegroho dalam blognya mengatakan bahwa psikotropika dibagi menjadi 4 golongan yaitu
Golongan I
1.      Hanya untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan.
2.      Tidak digunakan dalam terapi.
3.      Potensi sindrom ketergantungan amat kuat.
4.      Contoh : LSD, ekstasi.
Golongan II
1.      Untuk pengobatan.
2.      Untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
3.      Potensi sindrom ketergantungan kuat.
4.      Contoh : sabu dan sekobarbital.
Golongan III
1.      Untuk pengobatan atau terapi.
2.      Untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
3.      Potensi sindrom ketergantungan sedang.
4.      Contoh : pentazosine
Golongan IV
1.      Untuk pengobatan atau terapi.
2.      Untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
3.      Potensi sindrom ketergantungan ringan.
4.      Contoh : diazepam, triazolam, halozepam.
          c.       Bahan Adiktif Lain
Golongan adiktif lain adalah zat zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh : rokok, alkohol dan minuman lainnya yang dapat menyebabkan seseorang menjadi ketergantungan.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa zat yang termasuk  narkoba adalah narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain

 2.         Pengertian Motivasi Untuk Sembuh pada Penyalahguna Narkoba
Motivasi menurut Sarwono (1993:3) adalah dorongan bertindak untuk memuaskan kebutuhan. Dorongan itu diwujudkan dalam bentuk tindakan. Motivasi itu timbul karena adanya suatu kebutuhan atau keinginan yang harus dipenuhi dan keinginan itu akan mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan agar tujuannya tercapai. Sedangkan menurut Handoko (1992:9) motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkahlakunya.
Berdasarkan dua definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang disadari yang dapat membangkitkan, mengarahkan perilaku individu untuk melakukan tindakan yang tertuju pada suatu tujuan tertentu yaitu sembuh kembali dari sakit, sehingga tindakan tersebut dapat memenuhi kebutuhan yang ada.
Remaja pengguna narkoba adalah orang - orang yang sedang berusia dalam masa peralihan menuju masa dewasa yaitu berusia antara 12 sampai 21 tahun yang menyalahgunakan obat - obatan yang seharusnya tidak digunakan untuk pengobatan, tetapi obat - obat itu digunakan untuk kenikmatan atau ketenangan sehingga akan mengalami suatu ketergantungan.
Dan dapat disimpulkan bahwa motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba adalah suatu dorongan untuk membangkitkan,  mengarahkan, dan menggerakkan yang ada pada diri individu yang berada di usia antara 12 sampai 21 tahun untuk sembuh kembali ke keadaan sehat dari ketergantungan narkoba.

3.      Faktor - faktor yang Mempengaruhi Motivasi untuk Sembuh
Mechanic dalam Sarwono (1993:35) menyebutkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan individu bereaksi terhadap penyakit dan menentukan pengobatan adalah
a.       Dikenalinya atau dirasakan gejala atau tanda yang menyimpang dari keadaan biasa
b.      Banyaknya gejala yang dianggap serius dan diperkirakan menimbulkan bahaya.
c.       Dampak gejala itu terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan kerja, dan kegiatan sosial lainnya.
d.      Frekuensi dari gejala - gejala dan tanda - tanda yang tampak dan persistensinya.
e.       Nilai ambang dari mereka yang terkena gejala itu.
f.       Informasi pengetahuan dan asumsi budaya tentang penyakit itu.
g.      Perbedaan pandangan terhadap gejala yang dikenalinya.
h.      Adanya kebutuhan untuk bertindak atau berperilaku mengatasi gejala sakit itu.
i.        Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai sarana tersebut, tersedianya biaya.
Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa faktor motivasi untuk sembuh yaitu dikenalinya atau dirasakannya gejala atau tanda yang menyimpang dari keadaan biasa, banyaknya gejala yang dianggap serius dan diperkirakan menimbulkan bahaya, adanya kebutuhan untuk bertindak atau berperilaku mengatasi gejala sakit itu, tersedianya sarana kesehatan, merasa belum sepenuhnya mengembangkan potensi yang dimiliki, adanaya suport dari anggota keluarga lainnya dan teman yang merasa diperhatikan, merasa dihargai dan dibutuhkan kehidupannya.

4.    Aspek - aspek Motivasi untuk Sembuh
Secara umum motivasi memiliki aspek-aspek yaitu :
a.       Memiliki sikap positif
Menunjukkan adanya kepercayaan diri yang kuat, optimis dalam menghadapi segala hal
b.      Berorientasi pada pencapaian suatu tujuan
menunjukkan bahwa motivasi menyediakan suatu orientasi tujuan tingkah laku yang diarahkan pada sesuatu.
c.       Kekuatan yang mendorong individu
Kekuatan akan mendorong individu untuk melakukan sesuatu, kekuatan itu berasal dari diri sendiri, lingkungan sekitar.


      1.      Pengertian Dukungan Sosial
Menurut Smet (1992:463) mengatakan bahwa dukungan sosial merupakan pertolongan dan semangat yang diberikan oleh orang lain dalam kehidupan seseorang. Melalui dukungan sosial, kesejahteraan psikologis akan meningkat karena adanya perhatian dan pengertian akan menimbulkan perasaan memiliki, meningkatkan harga diri.
Sedangkan menurut Sarafino (2006) dalam Teguh Susanto mengatakan bahwa dukungan sosial merupakan cara untuk menunjukkan kasih sayang, kepedulian, dan penghargaan untuk orang lain. Individu yang menerima dukungan sosial akan merasa dirinya dicintai, dihargai, berharga, dan merupakan bagian dari lingkungan sosialnya. Dukungan sosial diperoleh dari interaksi antar individu dengan orang lain dalam lingkungannya, dan bisa berasal dari siapa saja seperti keluarga, pasangan, teman. Kenyamanan emosional yang diterima individu dari dukungan sosial akan dapat melindungi individu dari konsekuensi stres yang menimpanya.
Dukungan sosial tersebut dapat berupa pemberian informasi, pemberian materi yang didapat dari hubungan sosial yang akrab atau hanya disimpulkan dari keberadaan mereka yang membuat individu merasa diperhatikan. Dukungan sosial dapat berasal dari keluarga, teman di lingkungan sekitar (Effendi, 1999:218). Selain itu dukungan sosial dapat juga diperoleh dari pasangan hidup dan sahabat. Dan dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah pertolongan, semangat dan pemberian bantuan yang berasal dari keluarga, sahabat dalam bentuk fisik, instrumental, emosi dan penghargaan yang berarti bagi individu sehingga individu yakin bahwa ternyata dirinya masih disayangi.


Menurut Sarafino (2006) dalam Teguh Susanto mengatakan jenis jenis dukungan sosial ada lima bentuk yaitu :
a.       Dukungan Emosional
Dukungan emosional merupakan ekspresi dari kepercayaan, perhatian, dan perasaan didengarkan. Kesediaan untuk mendengarkan keluhan seseorang akan memberikan dampak positif sebagai sarana pelepasan emosi, mengurangi kecemasan, membuat individu merasa nyaman,  tenteram, diperhatikan.
b.      Dukungan penghargaan
Dukungan penghargaan terjadi melalui ungkapan penghargaan yang  positif untuk individu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif individu dengan individu lain. Individu melalui interaksi dengan orang lain, akan dapat mengevaluasi dan mempertegas keyakinannya dengan membandingkan pendapat, sikap, keyakinan, dan perilaku orang lain.
c.       Dukungan instrumental
Dukungan instrumental mencakup bantuan langsung yang dapat berupa jasa, waktu atau uang. Dukungan ini membantu individu dalam melaksanakan aktivitasnya.
d.      Dukungan informasi
Dukungan ini membantu individu mengatasi masalah dengang cara memperluas wawasan dan pemahaman individu terhadap masalah yang dihadapi. Selain itu dukungan informatif ini juga membantu individu mengambil keputusan karena mencakup mekanisme penyediaan informasi, pemberian nasihat.
e.       Dukungan jaringan sosial
Dukungan jaringan sosial mencakup perasaan keanggotaan dalam kelompok
Berdasarkan jenis dukungan sosial diatas, maka dalam penelitian ini kami akan menggunakan jenis dukungan sosial seperti diatas kecuali dukungan jaringan sosial, yaitu meliputi dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif. Penulis mengunakan jenis dukungan sosial ini karena empat jenis dukungan sosial ini yang diperlukan orang pada keadaan yang stres, seperti para penyalahguna narkoba yang ingin sembuh dari ketergantungan.

C.    Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Motivasi Untuk Sembuh pada Remaja Penyalahguna Narkoba
Narkoba yang terdiri dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif ini merupakan obat - obatan yang bisa menimbulkan ketergantungan sebab narkoba memiliki ketagihan yang sangat berat, penyesuaian dan kebiasaan yang sangat tinggi. Usia remaja merupakan usia yang menempati peringkat teratas pada kasus penyalahgunaan narkoba.
Penyalahgunaan obat yang telah menjurus pada ketergantungan obat dapat mengakibatkan bukan saja kerusakan fisik, yaitu terjadinya gangguan - gangguan fisik pada individu, tetapi juga kerusakan mental, emosi, dan masalah sikap hidup bermasyarakat. Ketergantungan obat yang kronis dapat merusak pikiran, perasaan, dan perilaku individu karena ketidakmampuan sosial, disik maupun psikologis yang dialaminya. Selain itu, penyakit seperti HIV/AIDS, hepatitis,  dan sifilis juga bisa menular di kalangan penyalahguna  narkoba melalui jarum suntik yang mereka pergunakan secara bergantian (Partodiharjo, 2006:35).
Bagi para pengguna narkoba, kesadaran dan kesungguhan dari diri sendiri merupakan modal utama agar mereka bisa lepas dari ketergantungan. Kesadaran diri timbul karena adanya dukungan sosial yang diberikan oleh orang-orang terdekat disekitar lingkungan tempat tinggal para remaja penyalahguna narkoba. Dari hasil wawancara, alasan utama para penyalahguna  narkoba termotivasi untuk sembuh adalah karena mereka mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat mereka, baik dari keluarga maupun teman-teman di lingkungan  mereka.
Motivasi untuk sembuh pada remaja pengguna narkoba adalah suatu daya atau dorongan yang membangkitkan, mengarahkan dan menggerakkan yang ada pada diri remaja untuk pulih kembali ke keadaan sehat badan dari ketergantungan narkoba.
Beberapa alasan yang dikemukakan oleh para penyalahguna narkoba yang dapat menimbulkan motivasi untuk sembuh dari ketergantungan narkoba tersebut yaitu dirasakannya gejala atau tanda yang menyimpang dari keadaan biasa, banyaknya gejala yang dianggap serius dan dapat menimbulkan bahaya, adanya kebutuhan untuk bertindak atau berperilaku mengatasi gejala sakit itu, ingin lepas dari rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari, merasa belum banyak berbuat baik bagi orang lain serta banyak mendapat dukungan dari keluarga dan teman sehingga masih merasa diperhatikan, dihargai dan dibutuhkan dalam kehidupan selanjutnya.
Usaha untuk mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba pada remaja tidaklah lepas dari pengaruh dukungan sosial, terutama dukungan yang didapatkan dari orang yang berarti bagi individu tersebut, seperti orang tua, pacar atau sahabat. 
Dukungan sosial didefinisikan sebagai suatu kesenangan, perhatian, penghargaan yang dirasakan dari orang lain. Dukungan sosial dari orang-orang terdekat, baik dari teman maupun keluarga sangat penting dalam proses penyembuhan.
Dukungan sosial yang diterima individu akan memotivasi para remaja untuk sembuh dari ketergantungan narkoba. Dukungan emosional seperti empati, kepedulian dan perhatian dari orang-orang disekitar dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, timbul rasa percaya diri, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini memiliki arti yang besar dalam kehidupan seseorang terutama pada saat stres.
Bagi para remaja penyalahguna narkoba yang mendapatkan dukungan sosial berupa dukungan penghargaan yang cukup dari lingkungannya. Dukungan sosial yang didapat dari lingkungan sekitarnya akan menimbulkan perasaan atau sikap positif terhadap diri sendiri sehingga remaja dapat termotivasi untuk sembuh dari ketergantungan narkoba.
Orang yang memperoleh dukungan sosial yang tinggi mengalami hal yang positif dalam kehidupannya, mempunyai harga diri yang lebih tinggi dan mempunyai pandangan lebih optimis terhadap kehidupannya dibandingkan dengan orang yang mendapatkan dukungan sosial yang rendah (Effendi, 1999: 218). 

D.    Hipotesis
Berdasarkan tinjauan kepustakaan di atas maka diajukan sebuah hipotesis sebagai berikut : Ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba. Semakin tinggi dukungan sosial maka akan semakin tinggi pula motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial maka semakin rendah pula motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba. 

 
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara secara langsung diperoleh beberapa responden yang merupakan mantan pengguna narkotika dan juga masih ada yang masih ketergantungan narkotika. Sebagian dari mereka mengatakan menggunakan narkotika atas dasar coba-coba. Sebagian dari itu, beberapa orang juga mengatakan bahwa faktor keluarga dan lingkungan pergaulan mereka. Mereka banyak yang masih belum mengerti atau paham mengenai dampak apa yang ditimbulkan jika memakai narkoba. Mereka menggunakan narkotika dari teman sebaya atau teman nongkrongnya. Jenis narkoba yang sering mereka gunakan adalah narkotika suntik dan ganja.
Tujuan mereka menggunakan narkotika adalah untuk menenangkan jiwa mereka terhadap masalah keluarga ataupun lingkungan sekitar. Tapi setelah mereka sadar bahwa narkotika banyak mengandung kerugian bagi kesehatan diri mereka sendiri, mereka berusaha untuk mencoba berhenti menggunakan narkoba, dengan datang ke tempat rehabilitasi di RSU Saiful Anwar ini. Mereka mengakui bahwa sangat sulit untuk berhenti narkoba bagi yang sudah kecanduan, tapi mereka mempunyai keinginan dan kemauan yang kuat untuk berhenti menggunakan narkoba tersebut.
Mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk berhenti agar tidak ketergantungan lagi dengan narkoba atau zat adiktif lainnya. Mereka berpikiran bahwa, mereka ingin hidup berguna bagi orang - orang yang ada disekitarnya, seperti teman, keluarga, pacar ataupun juga sahabat. Selain alasan itu mereka juga ingin merasakan tidak sakit - sakitan setiap harinya, mereka ingin bebas dari sakit - sakitan tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara kami, mereka tidak sedikit mengatakan bahwa kesadaran dan kesungguhan dari diri sendiri merupakan modal utama agar mereka bisa lepas dari ketergantungan. Kesadaran diri timbul karena adanya


dukungan sosial yang diberikan oleh orang-orang terdekat disekitar lingkungan tempat tinggal para remaja penyalahguna narkoba. Dari hasil wawancara, alasan utama para penyalahguna  narkoba termotivasi untuk sembuh adalah karena mereka mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat mereka, baik dari keluarga maupun teman-teman di lingkungan mereka. Maka dari itu mereka datang ke tempat rehabilitasi narkoba ini yang bertempat di RSU Syaiful Anwar untuk benar benar ingin berhenti mengkonsumsi narkoba. Dan mereka tidak mau lagi behubungan dengan yang namanya narkoba, karena mereka sadar narkoba justru membawa pengaruh negatif bagi kehidupannya, baik fisik maupun mental/batin.

B.     Uji Hipotesis
Hasil analisis menunjukkan ada hubungannya, yang artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dan motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba.

C.    Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang diajukan, diperoleh bahwa hipotesis diterima, yaitu ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Penelitian ini menunjukkan bahwa remaja penyalahguna narkoba yang memiliki dukungan sosial yang tinggi akan memiliki motivasi untuk sembuh yang tinggi. Sebaliknya remaja penyalahguna narkoba yang memiliki dukungan sosial yang rendah akan memiliki motivasi untuk sembuh yang rendah pula.
Dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga, sahabat, maupun teman di lingkungan sekitar menyebabkan remaja penyalahguna narkoba memiliki motivasi untuk sembuh. Bentuk-bentuk dukungan sosial yang diterima individu dapat berupa dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi serta penilaian yang positif. Individu yang memperoleh dukungan sosial yang tinggi mengalami hal yang positif dalam kehidupannya, mempunyai harga diri yang lebih tinggi dan mempunyai pandangan lebih optimis terhadap kehidupannya dibandingkan dengan individu yang mendapatkan dukungan sosial yang rendah.
Dukungan sosial berperan penting dalam memelihara keadaan psikologis individu yang mengalami tekanan. Dukungan tersebut melibatkan hubungan sosial yang berarti sehingga dapat menimbulkan pengaruh positif yang dapat mengurangi gangguan psikologis sebagai pengaruh dari tekanan. Melalui dukungan sosial, kesejahteraan psikologis akan meningkat karena adanya perhatian dan pengertian akan menimbulkan perasaan memiliki, meningkatkan harga diri, dan kejelasan identitas diri serta memiliki perasaan positif mengenai diri sendiri.
Dukungan sosial yang diterima dapat membuat individu merasa tenang, diperhatikan, dicintai, timbul rasa percaya diri, dan sebagainya. Hal ini sangat mendorong timbulnya motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba. Dukungan sosial ternyata memberikan suara terbanyak terhadap motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba.
Dari keempat jenis dukungan sosial, dukungan instrumental yang memiliki suara terbanyak terhadap motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba. Hasil ini menunjukkan bahwa remaja penyalahguna narkoba memiliki motivasi untuk sembuh yang tinggi. Dukungan sosial yang dimiliki oleh para remaja penyalahguna narkoba berada pada taraf yang cukup tinggi.
Penelitian ini tidak lepas dari beberapa kelemahan. Walaupun hipotesis penelitian ini terbukti namun penelitian ini masih membutuhkan banyak perbaikan. Adapun kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pengambilan data hanya dilakukan satu kali saja. Data tersebut digunakan sebagai uji coba sekaligus data penelitian.
b. Berkaitan dengan kondisi testing dan lokasi tempat yang terkadang membuat subyek dalam memberikan jawaban dipengaruhi oleh orang lain.
d. Peneliti tidak memperhatikan lamanya waktu penyalahgunaan narkoba yang dapat mempengaruhi besar kecilnya motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba.    





Ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba. Hal ini menunjukkan bahwa, semakin tinggi dukungan sosial yang mereka dapat dari lingkungan sekitar, maka semakin tinggi pula motivasi mereka untuk sembuh. Begitu pula sebaliknya, rendahnya dukungan sosial yang mereka terima, berpengaruh rendah juga terhadap motivasi mereka untuk sembuh pada narkoba. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesa yang kami lakukan dapat diterima.

Sesuai dengan hasil penelitian, maka berikut ini ada beberapa saran yang disajikan yaitu :
1. Bagi para remaja penyalahguna narkoba, diharapkan untuk bisa :
1) Menerima dan merasakan dukungan sosial yang sudah dimiliki sehingga dapat memacu untuk lebih termotivasi dalam kesembuhan diri dari narkoba.
2) Bersikap lebih terbuka terhadap keluarga, sahabat maupun teman dekat agar saat menghadapi masalah orang-orang terdekat di lingkungan dapat membantu memecahkan masalah tersebut. 
2.  Bagi keluarga dan rekan-rekan korban narkoba.
Diharapkan bagi keluarga, teman-teman dekat remaja penyalahguna narkoba untuk bisa lebih memberikan dukungan sosial terutama dukungan instrumental serta dukungan penghargaan yang meliputi penyediaan sarana dan prasarana secara langsung yang mendukung timbulnya motivasi untuk sembuh pada remaja penyalahguna narkoba.



DAFTAR PUSTAKA

Effendi, R.W. 1999. Hubungan Antara Perilaku Coping dan Dukungan Sosial dengan kecemasan pada Ibu Hamil Anak Pertama. Anima. Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Handoko, M. 1992.  Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta : Kanisius.

Partodiharjo, S. 2006. Kenali Narkoba dan Musuhi Penggunaannya. Jakarta : PT Glora Aksara Pratama.

Sarwono, S.W. 1993. Sosiologi Kesehatan : Beberapa Konsep Serta Aplikasinya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT Grasindo.

Noegroho, A. 2011. Mengenal Penggolongan Narkotika dan Psikotropika. http://agoes-n-ff04.web.unair.ac.id/artikel_detail-35300-Napza-Mengenal%20Penggolongan%20Narkotika%20dan%20Psikotropika.html. (online) diakses pada tanggal 11 November 2013.

Haryanto. 2012. Pengertian Narkoba dan Jenis - Jenis Narkoba. http://belajarpsikologi.com/pengertian-narkoba/. (online) diakses padatanggal 13 November 2013.


Sutanto, T. 2011. Dukungan Sosial. http://jalurilmu.blogspot.com/2011/10/dukungan-sosial.html. (online) diakses pada tanggal 13 November 2013.





LAMPIRAN
Nama              : Suyatno
Umur              : 20 th

1.      Sejak kapan anda menggunakan narkotika?
Saya mengenal narkoba itu awalnya dari teman saya waktu saya masih duduk dibangku SMA, saya dulu ikut dalam golongan anak - anak jalanan. Disitulah saya mulai mengenal narkoba itu.
  1. Apa yang melatarbelakangi anda untuk menggunakan narkotika?
Saya menggunakan narkoba karena saya ingin merasakan sedikit seperti teman teman saya yang sudah memakai narkoba, saya ingin tahu bagaimana rasanya memakai narkoba itu. Dan lama kelamaan saya jadi ketergantungan dengan itu, narkoba itu ibarat separuh hidup saya. Jika saya tidak menggunakan narkoba sebulan, badan saya terasa sakit - sakit semua. Pada waktu itu keluarga saya tidak tahu kalau saya menggunakan narkoba, saya menyembunyikan semuanya dari keluarga saya.
3.      Apakah anda pernah mengalami masalah kesehatan sebagai akibat dari penggunaan narkotika?
Sering sekali, ya seperti yang sudah saya sebutkan dipertanyaan sebelumnya. Jika saya tidak memakai narkoba sminggu saja, badan saya akan terasa sakit - sakit semua.
  1. Apakah anda punya keinginan untuk berhenti menggunakannya ?
Sangat ingin sekali, karena saya sudah lelah sakit sakitan terus setiap hari, saya ingin hidup bebas dengan tidak sakit sakitan. Karena narkoba mempunyai dampak yang sangat buruk sekali buat saya. Selain gangguan kesehatan, saya juga dijauhi oleh keluarga dan warga sekitar saya. Tapi sejak keluarga saya mengetahui saya ingin berhenti menggunakan narkotika, mereka sangat mensuport saya akan hal itu. Mereka memberikan waktunya untuk saya.




Nama              : Eko Sutrisno
Umur              : 21 tahun

1.      Apakah anda ingin berhenti menggunakan narkoba ?
Sangat ingin sekali
2.      Apa yang melatarbelakangi anda ingin berhenti menggunakan narkoba ?
Pertama dari keluarga saya, keluarga saya sangat mensuport saya akan hal ini. Karena keluarga saya tau jika terus terusan menggunakan benda ini, umur saya tidak akan lama. Kesehatan saya sangat terganggu, saya sering sakit sakitan.
Kedua adalah teman lingkungan saya, mereka sangat mendukung karena kita sahabat jadi mereka tidak ingin sahabatnya masuk ke hal hal yang negatif seperti ini. Mereka memberikan dukungan sosial seperti sering kerumah saya untuk kumpul - kumpul bersama.
Ketiga adalah pacar saya, saya hampir putus dengan pacar saya karena dia tau kalau saya menggunakan narkoba. Maka dari itu, saya tidak mau putus dan janji untuk berhenti menggunakan narkoba.

Nama              : Wawan Gunawan
Umur              : 20 th

1.      Apakah anda pernah mengalami masalah kesehatan sebagai akibat dari penggunaan narkotika?
Sering sekali, badan terasa mudah lelah, seing menguap dan mengantuk, lemas dan lain lainnya.
Apakah anda punya keinginan untuk berhenti menggunakannya ?
Ingin sekali.
3.      Faktor apa yang bisa mempengaruhi anda sehingga anda ingin berhenti menggunakan narkoba ?
Kita sendiri, kesadaran dan kesungguhan dari diri sendiri merupakan modal utama agar kita bisa lepas dari ketergantungan. Kesadaran diri timbul karena adanya dukungan sosial yang diberikan oleh orang-orang terdekat disekitar lingkungan tempat tinggal saya.  Alasan utama saya untuk sembuh adalah karena mereka mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat saya, baik dari keluarga maupun teman-teman di lingkungan  tempat tinggal saya.

Nama              : Agus Wahyudi
Umur              : 21 tahun

1.      Tujuan apa anda menggunakan narkoba ?
Tujuan saya menggunakan narkotika, untuk menenangkan jiwa saya terhadap masalah keluarga ataupun lingkungan sekitar saya. Tapi setelah saya sadar bahwa narkotika banyak mengandung kerugian bagi kesehatan diri saya sendiri, saya berusaha untuk mencoba berhenti menggunakan narkoba, dengan datang ke tempat rehabilitasi di RSU Saiful Anwar ini. Saya  mengakui bahwa sangat sulit untuk berhenti narkoba bagi yang sudah kecanduan, tapi mereka mempunyai keinginan dan kemauan yang kuat untuk berhenti menggunakan narkoba tersebut. Maka dari itu dengan berada di tempat ini saya ingin berhenti menggunakan narkoba, saya ingin hidup sehat seperti remaja pada umumnya.

Nama              : Diantri Wulandari
Umur              :19 th

1.      Maaf sebelumnya, anda adalah seorang perempuan, menagapa anda menggunakan narkoba ?
Saya menggunakan narkoba karena keluarga saya lagi broken home pada waktu itu. Saya menggunakan narkoba ingin merasa ketenangan, saya jenuh dirumah mendengarkan keluarga saya yang setiap hari bertengkar terus. Maka dari itu saya menggunakan narkoba ini untuk ketenangan pikiran saya.
2.      Apa yang membuat anda ingin berhenti menggunakan narkoba ?
Saya merasa tidak bersyukur saja, karena dengan menggunakan narkoba secara tidak langsung umur saya tidak akan lama seperti remaja pada umumnya. Saya harus berpikir dewasa, bahwa keluarga yang broken home itu merupakan takdir dari Tuhan, ini merupakan cobaan dari Tuhan.
Bukannya saya membantu menyelesaikan masalah keluaga saya, saya justru menambah masalah dalam keluarga saya. Dan dari situlah saya ingin taubat, saya ingin berpikir dewasa mulai saat ini, dan meyeleksi segala pengaruh buruk yang datang kepada saya. Saya berpikiran bahwa ini sudah jalan takdir yang harus saya jalani.

0 komentar:

Posting Komentar